[ Blognya Sony Asgar...]

Wednesday, September 29, 2004

Uang = Bete

U A N G

Kapan dan dimana saja diseluruh dunia ini… ooh
Tak habis orang bicara, tak habis orang berdiskusi…ooh
Tiada bukan, tiada lain
Mereka mencari cara cepat untuk mendapatkan
Wouow uang
Wouow lagi-lagi uang
Memang uang bisa bikin orang senang tiada kepalang…oohh
Namun uang bisa juga bikin orang mabuk kepayang…oohh
Lupa sahabat, lupa kerabat, lupa sodara
Mungkin juga lupa ingatan
Wouaw uang
Wouaow lagi-lagi uang
Uang
bisa bikin orang senang tiada kepalang
Uang bikin mabuk kepayang
Uang !!!

Still remember whit this song?? Iya, benul!…ini memang lagu lama yang diciptakan seorang Ian antono dan dipopulerkan oleh lady rocker, Nicky Astria. Belakangan lagu ini muncul lagi dibawakan oleh band asal Bandung, Cokelat. Terdapat dalam sebuah album baru bertajuk Atribute to Ian Antono. So, lagu ini jadi mulai sering diputar lagi. Sebelumnya di ranah perdangdutan, seorang Endang Kurnia yang –Mbahnya Mbah Dukun- menciptakan dan sekaligus menyanyikan lagu dengan tema yang sama berjudul Duit. Nah, dengan diabadikannya si Uang alias Duit a.k.a Fulus alias Doku a.k.a Artos ini -minimal dalam dua lagu tersebut (kemungkinannya lebih)- sudah jelas kalau uang ini punya kekuatan yang luar biasa.

Duit, uang, doku, fulus, money…ini memang sebuah penemuan hebat dalam kehidupan, berpengaruh besar dalam perekonomian dan perkembangan sosial umat manusia. Dengan uang urusan jual beli dan tukar menukar menjadi terukur. Uang menjadi bentuk konversi alat penukar yang diakui oleh semua orang tanpa ditawar-tawar. Tetapi jadinya si uang ini oleh sebagian orang dianggap sebagai dewa yang maha kuasa yang bisa memberikan apapun yang diinginkan. So, orang mati-matian mengejar dan mengumpulkan dewa duniawi itu. Bahkan ada yang bilang asal ada uang semua urusan jadi gampang. Segala sesuatu bisa di beli dengan uang, etc-etc…orang rela berbuat curang, menghalalkan segala cara, dan bahkan merendahkan diri dan martabatnya untuk mengejar uang itu, dan jadilah suap-menyuap, sogok-menyogok, tipu-menipu, korupsi merajalela…MENGERIKAN!!! (Ya Allah jauhkanlah diriku dari segala tipu daya duniawi, jauhkanlah diriku dari orang-orang yang serakah dan senantiasa mementingkan kepentingan pribadi dan kepentingan duniawinya, Amien!!!)

Dan mungkin karena duit ini pula saya jadi dimarahin sama orang bengkel – yang saya gak tau se powerpull apa dia sampai berani marah-marah sama orang yang seharusnya jadi boss-nya- . Yah tak lain karena duit itu…karena ketakutan hilang duit (entah senyatanya atau kehilangan keuntungan yang sudah di depan mata).

Awalnya ada mobil yang rusak lumayan parah masuk ke bengkel tsb, tetapi ketika dokumennya diselidiki ternyata SIM-nya gak valid, alhasil klaim tu mobil ditolak. Saya belum kirim Surat Perintah Kerja (SPK) ke bengkel, tapi tuh bengkel dengan kreatif melakukan pengerjaan tuh mobil. So…ketika tau tuh mobil gak dicover, bengkel yang udah ngerjain gak mau rugi dan jadi teriak-teriak…Mungkin kalau mau complain dan terus diskusi cari solusi itu ok-ok saja, tetapi kenapa harus langsung dengan nada bicara yang sampai beroktaf-oktaf dan diksi yang memojokkan??? Lagi, uang, bayangan uang yang hilang sudah mengendalikan emosi!!! Uang-uang-uang….

Karena uang ini pula si tertanggung yang punya mobil berusaha meminimalisasi kerugian yang dia derita. Bodohnya saya juga kenapa tidak tegas untuk langsung menolaknya!!! Tapi that insurancethe world that I never fall in love with it – mau tegas dimarahin tertanggung, mau sedikit baik-baik beresiko. Dan asyiknya sikap tertanggung ketika merasa uangnya tidak akan keluar banyak dia bicara sangat baik-baik, tolong pak ya, tolong pak ya…btw ketika tau saya gak bisa tolong lagi dia bicara…itu urusan anda dengan bengkel anda, saya tidak mau tahu !!! Lho mobil ibu kan sudah bagus lagi? Kenapa ibu gak mau bayar? uang-uang-uang….