[ Blognya Sony Asgar...]

Tuesday, August 30, 2005

Si Brewok vs Si Botak

Ladies and Gentlement, Nu geulis ngagelom peremen (artinya : cewek cakep ngemut permen : bs. sunda red)

Ini dia pertandingan tinju kelas berat sebelah, menampilkan :

Dari sudut biru :
Tinggi semampai (semeter tak sampai)
Berat berat bersih (tidak termasuk kolor dan kaos kaki) 150 PON (PON pertama kali di selenggarakan di mana hayo??),
30 kali naik ring (naik ring terus ngepel bersihin ring)
Lahir di rumah dukun.
Inilah dia si Brewok!!!!

Dari sudut merah :
Kecil, lincah, suka menabung, taat kepada pancasila dan UUD 45, tidak terlibat G30SPKI, anti narkoba, dan hormat pada orang tua dan guru.
Inilah dia si Botak!!!!


Image hosted by Photobucket.com

Wednesday, August 24, 2005

BLACK BOX

Hati-hati!!
Ini cerita tentang cewek bugil :)

Tiga orang cewek muda naik pesawat bareng-bareng mau berlibur ke Hawaii. Cewek pertama cakep banget bak bintang film, kalau me-refer ke artis-artis kita mah gabungan antara Tamara Blezinsky, Dian Sastro, dan Sarah Azhari. Bisa dibayangkan bagaimana WOW-nya dia. Namanya Tadisa, gabungan dari Tamara-Dian-Sarah. Cewek yang kedua kayak banget, pokoknya paling kaya se-kelurahan deh, lebih kaya dari J.K. Rowling ato Bill Gates (Lho kok bisa?) Emang bisa karena kelurahan tempat dia tinggal sama dengan kelurahan tempat J.K Rowling dan Bill Gates tinggal, jadi bener kalau dia paling kaya sekelurahan dan kayak banget. Namanya Rowbil. Cewek yang ketiga rupanya dapat kutukan dari orang-orang Timbuktu, dia item banget, se-item-itemnya, lebih item dari aspal atau oli. Namanya Paloli alias Aspal-Oli.

Singkat cerita pesawat yang mereka tumpangi tiba-tiba bergoyang sangat keras. Ketiga cewek itu menjadi gugup dan ketakutan. Takut pesawatnya jatuh. Dalam takutnya mereka saling bertanya, apa yang akan dilakukan jika pesawat benar-benar jatuh supaya mereka menjadi orang pertama yang ditolong tim SAR.

Cewek Pertama :
Saya akan dandan secantik-cantiknya, saya akan pakai bedak yang paling mahal. Pokoknya saya akan tampil dengan kecantikan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Anggota tim SAR banyakan kan cowok, pasti dia akan nyelamatin cewek cantik dulu.

Cewek kedua :
Salah! yang bener itu dimana-mana orang-orang itu mata duitan. Makanya saya akan pakai semua perhiasan saya, sebanyak-banyaknya. Pokoknya biar kelihatan sayalah yang paling kaya. Pasti saya yang akan ditolong pertama!

Cewek pertama dan cewek kedua melirik cewek ketiga, si Item kutukan orang-orang Timbuktu, dengan tatapan mata merendahkan.
"Kalau kamu, mau apa?"

Cewek ketiga :
Saya akan buka semua pakaian saya. Saya akan telanjang!!

Cewek pertama dan cewek kedua :
Lho!!

Cewek ketiga :
Dimana-mana, kalau ada pesawat jatuh, yang pertama di cari itu BLACK BOX!!!!

Cewek pertama dan cewek kedua :
....!!!!????

Cara Praktis Mengganti Panggilan (Based on true story)

Banyak orang yang kadang-kadang merasa tidak sreg dengan namanya atau dengan nama panggilannya. Tapi mau gimana lagi, nama itu biasanya diberikan oleh orang tua kita yang kadang-kadang haram hukum-nya untuk menggugatnya. Selain itu, nama kita itu udah kadung men'dunia'. Semua yang kita kenal tahu nama kita adalah itu dan mereka sudah sangat terbiasa memanggil kita dengan nama itu.

Lalu bagaimana cara praktis untuk mengganti nama panggilan?

Gampang, caranya :

Segeralah berdoa semoga salah satu dari keluarga kita, entah itu kakak, adik, keponakan, kemenakan, anak, cucu, kakak ipar atau adik ipar untuk tidak jomblo, segera menikah, dan cepet-cepet punya anak.

Lho kok bisa ya?

Emang bisa, Begini ceritanya.

Semenjak anak saya Faris lahir sekitar 2 bulan yang lalu, semenjak itu pula semua nama panggilan di keluarga besar saya berubah. Dan hebatnya perubahan itu langsung diterima dan disetujui tanpa syarat oleh semua anggota keluarga yang lain. Ini dia list-nya.

Gue, dari panggilan AA (istri saya & Adik Ipar saya) atau Son (mertua saya) sekarang semuanya memanggil saya AYAH

Istri saya, dari panggilan Ade (saya), Teteh (adik-adiknya), Eneng (keluarga yang lain), langsung berubah, semuanya memanggil BUNDA

Mertua, dari Papap & Mamah, langsung berubah jadi Abah & Ambu

Kakek & Nenek, dari Amih dan Apa, langsung berubah jadi UU

Tante, langsung berubah jadi Nenek Cantik dan Nenek Endut

Adik-adik, langsung berubah jadi Om Ganteng dan Om Kasep.

Nah itu dia, mudah dan praktis bukan? So, kepada anda yang ingin segera punya panggilan baru, segeralah berdoa semoga ada anggota keluarga anda yang tidak jomblo, menikah, dan punya anak. Aminnn!!!!

Monday, August 01, 2005

P 14

Beno : Tong, hidup di Kota Besar itu enak ya?

Otong : Siapa bilang?

Beno : Emang menurut lu gimana?

Otong : Nggak enaklah...

Beno : emang kenapa?

Otong : P 14

Beno : Apaan tuh?

Otong :Pergi Pagi Pulang Petang, Penghasilan Pas Pas-an, Potong Pajak Potong Pinjaman, Pokoknya Pusiiiing Pisan!

Beno : Ooooohhhhhh

Lesehan Jogja

Banyak yang bilang makan lesehan di Malioboro itu enak. Tapi setelah saya nyoba, saya sama sekali tidak merasakan enaknya itu (terutama bagi saya yang kanker alias kantong kering), setidaknya ada beberapa hal yang membuat saya tidak enak, antara lain :

1. Harganya mahal
2. Nggak bilang-bilang kalau lalab itu ada banderol harganya, dan 4000 rupiah untuk 2 lembar daun selada serta 4 potong mentimun adalah harga yang luar biasa.
3. Pengamennya nggak putus-putus, habis yang satu datang yang lain, mending kalau nyanyinya oke, kalau lagu jadi pada rusak kan...:( Terus kalau lagu udah habis nggak mau pergi kalau belum dikasih duit.
4. Pas terima bon, di perincian harga tercantum PPL 10 %, PPL? apaan tuh, ada juga PPN atau PPH, but lesehan pinggir jalan apa ada pajaknya???

Yah begitulah, tapi saya nggak tau juga apa saya yang salah pilih tempat? Rasanya itu sudah bener, di Jogja, di Malioboro yang terkenal itu.

Tempo dan Tempe

Beno : Tong, elu tahu nggak apa bedanya tempo dan tempe.

Otong : Yang itu mah semua orang juga tau.

Beno : Emang apaan ?

Otong : Kalau Tempo majalah, kalau tempe makanan.

Beno : Bukan cuma itu, ada lagi...

Otong : Emang apaan ?

Beno : Kalau Tempo, Enak di BACA dan Perlu, kalau Tempe, Enak di BACEM dan perlu...

Otong : Bisa aja lu !